Selasa, 21 Juni 2016

Keutamaan keutamaan berwudhu

Keutamaan keutamaan berwudhu 


1. Membasuh kedua telapak tangan

Membasuh kedua telapak tangan berarti membersihkan sela-sela jari, kuku, dan telapak tangan. Cuci tangan merupakan cara pencegahan dari penyakit. Virus, bakteri atau mikroba lainnya dapat dicegah masuk ke dalam tubuh dengan cara membasuh telapak tangan. Karena biasanya banyak aktifitas yang kita lakukan dengan tangan, seperti makan, memegang sesuatu dll. sehingga akan mudah bagi penyakit atau virus masuk ke dalam tubuh. Selain itu membasuh telapak tangan dapat merefleksikan diri, karena ternyata terdapat beberapa titik pada telapak tangan yang bisa menguntungkan bagi kesehatan tubuh. Pada telapak tangan terdapat banyak serabut syaraf, pembuluh vena, pembuluh arteri dan pembuluh limfe. Dengan menggosok pada sela-sela jari akan melancarkan peredaran darah yang mengandung makanan dan oksigen.
Cuci tangan adalah cara pencegahan agar tidak terjangkit penyakit, seperti Hepatitis A, misalnya virusnya dapat dicegah masukke dalam tubuh dengan mencuci tangan, serta membasuh telapak tangan dapat merefleksikan diri, karena di telapak tangan terdapat banyak titik yang dapat menguntungkan bagi kesehatan kita. Menurut pandangan medis hal ini sangatlah rasional. Karena pada bagian tersebut terdapat banyak serabut saraf, arteri, vena, dan pembuluh limfe. Menggosok pada sela-sela jari sudah semestinya memperlancar aliran darah perifer (terminal) yang menjamin pasokan makanan dan oksigen.


1. Berkumur –kumur
Hadist riwayat Muslim dari Amru bin Yahya mengatakan bahwa, “Rosulullah Shallallohu ‘alaihi wa salam berkumur dan membersihkan hidung masing-masing dengan tiga ciduk air”.
Berkumur adalah kegiatan membersihkan rongga mulut dengan air sehingga akan menghindarkan dari penularan berbagai penyakit. Seringkali terjadi sisa-sisa makanan mengendap atau tersangkut antara sela-sela gigi, apabila tidak dibersihkan akan digunakan sebagai tempat pertumbuhan dan perkembangan kuman-kuman. Dengan melakukan berkumur-kumur berarti tanpa disadari kita telah mencegah pertumbuhan penyakit yang menyebabkan infeksi pada gigi dan mulut.
Hasil analisa para ilmuwan modern telah membuktikan bahwa dengan berkumur dapat menjaga mulut dan tenggorokan dari penyakit radang dan menjaga gusi dari luka. Dengan berkumur berarti kita menjaga kesehatan gigi dan mulut karena akan menghilangkan sisa makanan yang tersangkut pada sela-sela gigi setelah makan. Manfaat lainnya adalah dapat menguatkan sebagian otot-otot wajah dan menjaga kesegarannya dan menjadikan jiwa seseorang menjadi tenang.

2. Istinsyaq
Hadist riwayat Muslim dari Abu Hurairah radhiyallohu berkata, “Rosulullah Shallallohu ‘alaihi wa salam bersabda : apabila salah seorang dari kamu berwudhu, maka hiruplah air dengan lubang hidung, kemudian hembuskanlah”.
Istinsyaq adalah menghirup air melalui lubang hidung lalu ke rongga hidung sampei ke tenggorokan hidung (nasofaring). Berfungsi untuk membersihkan selaput dan lendir hidung yang telah tercemar oleh udara kotor dan kuman. Kita tahu bahwa selaput dan lendir hidung merupakan pertahanan pertama dalam system pernapasan kita (ISPA), jadi harus selalu menjaga kebersihannnya agar terhindar dari penyakit yang mengganggu pernapasan. Karena dari hidung bisa saja penyakit tersebut menular sampai ke paru-paru. Sehingga akan semakin tinggi tingkat kebahayaannya.
Menurut penelitian yang dilakukan oleh tim kedokteran Universitas Alexandria membuktikan bahwa orang yang berwudhu secara rutin, akan membuat hidung mereka bersih dari debu, bakteri dan mikroba. Lubang hidung adalah tempat yang mudah dihinggapi bakteri, virus dan mikroba. Dengan membasuh hidung secara rutin dan melakukan istinsyaq, maka lubang hidung akan bersih sehingga dapat terhindar dari radang dan bakteri dan mencerminkan kesehatan tubuh. Karena istinsyaq dapat menjaga kesehatan dari bahaya pemindahan mikroba dari hidung ke bagian tubuh lainnya.
Hasil penelitian salah satu komite kongres antar Negara-negar Islam di Kairo bahwa membersihkan hisung sebanyak 5x dalam setiap wudhu dapat menjaga kenyamanan rongga-rongga hidung dari penyakit infeksi peradangan, sehingga organ-organ tubuh terlindungu dari serangan kuman yang bersarang di dalam rongga hidung.

3. Membasuh wajah
Dengan membasuh wajah berarti kita membersihkan wajah dari debu-debu yang mengandung kuman/ bakteri penyebab masalah kulit wajah, seperti jerawat, komedo, dll. selain itu dapat membuat wajah selalu segar setiap saat dan dapat menghilangkan rasa kantuk. Dan dapat mengurangi depresi pada wajah, membantu peremajaan kulit, serta membantu kulit untuk bernafas. Kulit yang sebelumnya tertutup oleh debu atau balutan make up ketika dibasuh akan bersih sehingga dapat bernafas lagi.
Pada saat malam hari, kulit bekerja lebih keras dan terjadi hal khusus dalam kulit. Aliran darahpun meningkat, kebutuhan oksigen semakin banyak dan metabolisme kulit ikut meningkat pula. Karena pada saat itu merupakan tanda-tanda bahwa kulit telah mempersiapkan untuk memperbaiki diri. Dan secara alami kulit akan memperbaiki kerusakan karena akibat dari aktifitas pada siang hari dan mempersiapkan dirinya untuk menyambut esok hari. Jadi membasuh wajah dalam 5 waktu begitu penting manfaatnya bagi diri kita sendiri.


4. Membasuh kedua tangan
Membasuh kedua tangan dari telapak tangan sampai siku-siku berarti menghilangkan debu dan kuman yang biasanya menempel pada bagian tersebut. Selain itu bisa juga menghilangkan keringat yang menyebabkan bau badan dan menjaga kesegaran kulit agar tidak kering sehingga selalu terlihat segar dan cerah.
Menurut para pakar kesehatan, membasuh kedua tangan dapat membuang energi buruk yang ada di dalam tubuh dengan cara mengaliri air pada ujung jari. Dari telapak tangan sampai siku-siku terdapat banyak titik akupuntur yang bisa menyembuhkan penyakit yang berhubungan dengan dada, paru-paru, jantung, lambung, tenggorokan, dan organ-organ gerak bagian atas, serta terdapat titik yang menghilangkan rasa cemas.
Menurut para pakar ilmuwan , membasuh kedua tangan dapat membuang energi buruk yang ada di dalam tubuh melalui ujung jari yang dialiri air. Pada tangan sampai siku juga terdapat titik akupuntur yang menyembuhkan penyakit pada dada, paru-paru, tenggorokan, lambung, jantung dan organ gerak bagian atas. Titik-titik yang dapat menghilangkan rasa cemas pun terdapat pada bagian ini

5. Membasuh sebagian rambut
Membasuh sebagian rambut berarti mengusap sebagian kepala dengan air terutama pada ubun-ubun. Dengan mengusap sebagian kepala dapat membuat otak kita menjadi jernih dalam berpikir, mempertajam ingatan, mencegah kerontokan rambut dan terhindar dari penyakit pikun. Karena pada area tersebut terdapat titik-titik yang berhubungan dengan otak dan syaraf manusia.

6. Membasuh kedua telinga
Membasuh kedua telinga berarti membersihkan kedua telinga dari kotoran, debu dan kuman yang menmpel pada daun telinga dan lekukan-lekukannya. Dapat merangsang titik pendengaran dan keseimbangan. Pada telinga juga terdapat titik-titik akupuntur.
Menurut penelitian cabang spesifikasi kedokteran di China bahwa bentuk telinga bisa dipresentasikan sebagai tubuh manusia. Bentuk telinga ini sama dengan bentuk tubuh saat meringkuk ketika masih di dalam rahim ibunya. Kepalanya adalah bagian yang dipasang anting. Dalam lubang adalah tempat tersimpannya organ-organ tubuh bagian dalam. Melakukan stimulasi seperti wudhu akan berpengaruh baik terhadap fungsi organ dalam. Adapun lingkaran luar menggambarkan punggung. Pemijatannya juga seolah menstimulasi punggung dan ruas-ruas tulang belakang.

7. Membasuh Kedua Telapak Kaki

Membasuh kedua telapak dengan memijatnya secara baik dapat membuat perasaan tenang dan nyaman. Telapak kaki merupakan cerminan kebersihan seluruh perangkat tubuh. Orang yang membasuh kaki sampai telapak kaki dengan air ini merupakan rahasia munculnya perasaan tenang dan nyaman dalam hati setiap muslim stelah berwudhu.
Wudhu yang dilakukan sebanyak lima kali dalam sehari dapat menghilangkan debu, virus, bakteri dan mikroba lainnya serta dapat mencegah terjangkitnya penyakit kanker. Cahaya matahari mengandung sinar ultraviolet yang dapat berdampak buruk bagi kulit seperti penyakit kanker kulit. Sinar ini hanya akan terkena organ-organ bagian tubuh luar. Dengan berwudhu berarti kita menjaga kelembaban kulit dan mencegah sengatan matahari pada sel-sel lapisan dalam kulit.
Wudhu memiliki keutamaan dan mempunyai banyak manfaat terhadap kesehatan. Menurut Dr Ahmad Syauqy Ibrahim (peneliti bidang penderita penyakit dalam dan penyakit jantung) di London mengatakan bahwa: "Para Pakar sampai pada kesimpulan mencelupkan anggota tubuh ke dalam air akan mengembalikan tubuh yang lemah menjadi kuat, mengurangi kekejangan pada syaraf dan otot, menormalkan detak jantung, kecemasan, dan insomnia (susah tidur)”.

Minggu, 03 Januari 2016

Arti dan makna Gerakan Sholat

Arti dan Makna Gerakan Sholat

Assalamualaikum Wr.. Wb..
 Pada kesempatan yang berharga ini saya akan menyampaikan sebuah artikel yang membahas tentang arti dan makna gerakan sholat. kenapa saya menyampaikan artikel ini?. karena di zaman ini banyak orang yang mengerjakan sholat namu ia tak mengetahui makna dan arti sebuah gerakan sholat, dan supaya anda bisa menjalankan sholat dengan Khusu dan maksimal. saya menyampaikan artikel ini.
  langsung saja inilah arti dan makna gerakan sholat :

Niyyah (Niat Sholat):
Niat adalah keputusan hati, pernyataan dari alasan-alasan di balik perbuatan. Ia artinya berniat untuk mengatakan “ya’ kepada Allah (swt) dengan melaksanakan perintah-perintah-Nya.
Takbir Iftitah (Takbir Pembukaan)
Dengan mengucapkan Allahu Akbar, kita melemparkan seluruh urusan duniawi di belakang kita dengan tangan kita dan memohon perlindungan dalam kasih sayang Allah (swt). Ia untuk menegaskan bahwa  Allah Maha Besar dengan mengucapkan takbir (Allahu Akbar).
Qiyam (berdiri):
Dengan prinsip ini di dalam sholat, manusia merepresentasikan para malaikat dan pepohonan yang senantiasa berdiri dan memuji Allah (swt). Qiyam adalah berdirinya manusia di hadapan Zat (swt) Yang Maha Kekal dengan raga dan hatinya.Kepala yang tertunduk saat qiyam mencerminkan ketiadaan kesombongan dan kerendahan hati.
Qira’at (Bacaan):
Qira’at adalah untuk mensyukuri kesempurnaan Allah yang tanpa cacat, keindahan yang tidak dapat diserupai, dan kasih sayang Allah yang tiada batas dengan mengucapkan Alhamdulillah.Juga, Qira’at menunjukkan bahwa segala perbuatan dapat terwujud dengan pertolongan Allah dan pujian hanya bagi Dia.Untuk terhubung dengan Zat Yang Maha Kekal(swt) dengan mengucapkan
(“Ya Tuhan Hanya kepada-Mu aku menyembah dan hanya kepada-Mu aku memohon pertolongan). (Iyyaka na’budu wa iyyaka nasta’in).
Ruku’
Dalam posisi ini manusia mewakili ibadahnya para malaikat yang menyembah Allah dalam posisi ini secara konsisten  dan hewan-hewan yang selalu berdiri dalam ruku’nya di atas empat kaki mereka. Ruku’ artinya mengagungkan Kebesaran Sang Pencipta beserta seluruh alam semesta  yang melihat kelemahan dan kemiskinan manusia dengan melafazkan “subhana robbial azim”… untuk berusaha menanamkan akarnya di dalam hati kita dan untuk mengangkat kepala kita dari ruku’ dengan harapan memperoleh rahmat Allah dengan cara mengulang-ulang kebesaran Allah (swt).
Sujud:
Dengan posisi ini manusia mewakili ibadahnya para malaikat yang secara terus menerus bersujud dan binatang melata yang nampaknya hampir selalu bersujud seumur hidupnya.Sujud adalah meninggalkan segala sesuatu selain dari pada Allah (swt) dengan mengucapkan “subhanarobial a’la” dengan kerendahan hati kepada Keindhan Allah, asma  Allah dan segala sifat-Nya.” Seorang hamba menjadi paling dekat dengan Tuhannya ketika bersujud. Maka, perbanyaklah doa dalam sujud” (Muslim).
Qa’da (duduk):
Dengan posisi ini manusia mewakili ibadahnya para malaikat yang menyembah-Nya sambil duduk dan juga gunung-gunung, bebatuan juga Nampak dalam bentuk yang sedang duduk. Manusia menegaskan bahwa segala sesuatu yang dia miliki sebenarnya adalah milik Allah dengan mengucapkan tahiyyat. Dia memperbarui imannya dengan mengucapkan dua kalimat syahadat ( Tiada Tuhan selain Allah dan Muhammad adalah utusan-Nya). Di dalam sholat- semacam Mi’raj bagi orang beriman- tasyahud adalah mengingat percakapan antara  Nabi Muhammad (saw) dengan Allah (swt)  pada saat Mi’raj


Sekian dari Saya, mudah-mudahan bermanfaat bagi anda Wassalamualaikum Wr... Wb...

Sabtu, 19 Desember 2015

Panduan Sholat Yang Benar menurut Ajaran Rasulullah saw



  Dewasa ini banayak para umat Islam Yang mencari-cari panduan sholat yang benar. Baik itu muslimin maupun muslimah, para sahabat pada kesempatan ini kami akan membeberkan tata cara sholat yang benar menurut sunnah dan ajaran Rasulullah saw. Seperti Apakah caranya?

1.BERDIRI DENGAN SIKAP SEMPURNA KETIKA MENGHADAP KIBLAT;

Berdiri dalam shalat, cara berdiri yang tidak biasa. Anda harus berdiri dengan kedua tapak kaki menghadap kiblat. Tidak serong kanan-kiri seperti yang sering kita lihat.!!


Apa dasarnya, dan apa manfaatnya?
“Apabila kamu berdiri untuk shalat, sempurnakanlah wudhu, kemudian menghadap kearah kiblat, lalu bertakbirlah” (HR Bukhari – Muslim).
Yang dimaksud menghadap kiblat di sini adalah badan dan jari-jari kakinya.Fungsinya? Agar shalat menjadi sempurna!


Simak hadits berikut:
“Lurus dan rapatkan shaf kalian, karena lurus dan rapatnya shaf adalah bagian dari kesempurnaan tegaknya shalat” (HR Bukhari, Muslim).
Ya betul, hadits ini seringkali dibaca oleh imam menjelang shalat berjamaah di masjid.

Berdiri dengan cara biasa (serong kanan-kiri), akan menghasilan shaf yang tidak rapat. Untuk memperoleh shaf yang lurus rapat, tentu cara berdirinya harus spesial, yaitu kedua tapak kakinya menghadap kiblat, sehingga barisan shaf bisa rapat.


Nah, kembali ke hadits berikut:
“Apabila kamu berdiri untuk shalat, sempurnakanlah wudhu, kemudian menghadap kearah kiblat, lalu bertakbirlah” (HR Bukhari – Muslim).
Sudah jelas, yang dimaksud menghadap kiblat di sini adalah badan dan jari-jari kakinya. Jadi, berdiri dengan kedua tapak/jari-jari kaki menghadap kiblat ini juga berlaku jika kita shalat sendiri (shalat sunnah).

Inilah cara shalat nabi, bukan berdiri biasa. Berdiri dengan kedua tapak kaki menghadap kiblat, dan….. rasakan bedanya!


3.MENGARAHKAN PANDANGANNYA KE TEMPAT SUJUD;

Ketika Rasulullah SAW shalat, beliau menundukkan kepala dan pandangan matanya diarahkan ke tanah[tempat sujud].
(HR Baihaki – Hakim)

Lihatlah salah satu pengakuan Iblis laknatullah kepada Baginda Rasulullah SAW ketika mengganggu orang sholat:

"Jika ia menang atasku, aku tinggalkan dia sampai ketika mengerjakan shalat aku katakan kepadanya,’ Lihatlah kiri-kanan’, lalu ia menengok. Saat itu aku usap wajahnya dengan tanganku dan aku cium antara kedua matanya dan aku katakan kepadanya,’ Aku telah menyuruh apa yang tidak baik selamanya’.Dan engkau sendiri tahu wahai Muhammad, siapa yang sering menoleh dalam shalatnya, Allah akan memukul wajahnya.
( HR. Muadz bin Jabal r.a. dari Ibn Abbas r.a )


4.MENGANGKAT TANGAN DENGAN SEMPURNA KETIKA TAKBIR;

• Takbiratul ihram (HR Nasai, Abu Dawud)
• Menjelang ruku (HR Bukhari, Muslim)
• Setelah ruku (HR Bukhari, Muslim)
• Bangkit dari rakaat ke-2 (Bukhari, Abu Dawud)

Ketika Rasulullah SAW shalat, beliau mengangkat kedua tangan dengan meluruskan jari-jarinya, beliau tidak merenggangkannya dan tidak mengepalkannya (HR Abu Daud, Al Hakim)

Beliau Rasulullah SAW sujud meletakkan kedua tangannya sejajar dengan kedua daun telinganya persis seperti saat beliau melakukan takbiratul ikhram. (HR Abu Dawud, Nasai)

• Dari Barra bin Azib RA, ia berkata: “Ketika Rasulullah SAW takbiratul ihram, aku melihat kedua tangannya diangkat sampai ibu jarinya berdekatan dengan kedua daun telinga. (HR Ahmad)

• Ibnu Umar berkata: “Aku melihat Rasulullah SAW ketika shalat mengangkat kedua tangannya sampai sejajar kedua pundaknya...”(HR Bukhari)



5.BERSEDEKAP DENGAN SEMPURNA;

Adalah Rasulullah SAW melarang bersedekap meletakkan kedua tangannya pada lambung [perut]
(HR Bukhari, Muslim)


Sedekap yang benar:

Rasullah SAW meletakkan telapak tangan kanannya pada punggung telapak kirinya, atau pada pergelangan tangan kirinya, atau pada lengan kirinya (HR Abu Dawud, Nasai)

  • Dan adalah Nabi mendekapkan tangan kanannya pada tangan kirinya (HR Nasai, Daruqutni)
  • Meletakkan tangan kanan di atas kiri (HR Muslim)
  • Dan meletakkan kedua tangannya di atas dada (HR Abu Dawud, Ahmad)


6.MELETAKKAN TULANG PUNGGUNGNYA DENGAN SEMPURNA PADA SAAT RUKU' DAN SUJUD;

  • Apabila kamu ruku, letakkanlah telapak tanganmu pada lutut, bukalah jari-jarimu kemudian tekanlah dengan mantap dan tumakninah sehingga anggota tubuh kembali pada persendiannya (HR Ibnu Khuzaimah, Ibu Hibban)
  • Ketika Rasulullah SAW ruku, dia membuka kedua lengan ke samping kiri dan kanan (HR Tirmidzi)
  • Ketika Rasulullah SAW ruku, ia meratakan punggungnya (HR Baihaqi)
  • Ketika ruku, Rasulullah SAW tidak menundukkan kepala dan tidak pula mengangkatnya ke atas, melainkan antara keduanya (HR Muslim)

Diriwayatkan oleh Imam Ahmad di dalam kitab musnadnya dari Abi Mas’ud ra bahwa Nabi Muhammad SAW  bersabda:

"Tidak sah sholat seseorang di antara kalian sehingga dia menegakkanpunggungnya dengan baik [meletakkan tulang punggungnya dengan sempurna]pada saat ruku’ dan sujud”.[3]

Dan Rasulullah SAW telah menjadikan orang yang mencuri di dalam shalatnya sebagai pencuri yang paling keji dibanding pencuri harta. Diriwayatkan oleh Imam Ahmad di dalam kitab musnadnya dari hadits Abi Qotadah RA bahwa Nabi bersabda:

"Orang yang paling buruk adalah orang yang mencuri dari shalatnya”.

Para shahabat bertanya: Wahai Rasulullah bagaimanakan seseorang mencuri dari shalatnya?.
Beliau bersabda:  

"Dia tidak menyempurnakan ruku’ dan sujudnya. Dia tidak meletakkan tulang punggungnya [dengan sempurna] pada saat dia ruku’ atau sujud”.[4]

Adapun pada waktu ruku’ sebagaian orang merendahkan punggungnya melebihi yang semestinya atau mengangkatnya, dan ini adalah kesalahan, sebab apabila Nabi melakukan ruku’ maka beliau membentang punggungnya dan meratakannya sehingga kalau air diletakkan padanya niscaya dia akan tetap terdiam.[5]

Diriwayatkan oleh Al-Nas’I dari hadits Abi Humaid dia berkata:

"Apabila Rasulullah SAW ruku’ maka beliau ruku’ dengan lurus sempurna, beliau tidak mengangkat kepala dan tidak pula menundukkannya dan beliau meletakkan kedua tangannya di atas kedua lututnya”.[6]


7.MELETAKKAN SUJUDNYA PADA TUJUH TITIK;

Adapun pada waktu bersujud, sebagaian orang yang bersujud tidak melatakkan keningnya dengan benar pada alasnya, sebgaian orang mengangkat kedua telapak kakinya dari dudukannya (lantai). Dan diriwaytkan oleh Imam Bukhari dari hadits riwayat Ibnu Abbas bin Abdul Muththalib bahwa Nabi bersabda:

"Aku diperintahkan untuk bersujud pada tujuh tulang, yaitu pada kening dan beliau memberi isyarat pada hidung beliau, dan kedua tangan, kedua lutut serta ujung kedua kaki”.[7]

Hadits ini menerangkan tentang anggota sujud yang tujuh, dan seharusnya bagi orang yang mengerjakan shalat untuk bersujud pada anggota tubuh tersebut.

"Jika seorang hamba bersujud, haruslah meletakkan tujuh anggota badannya, yaitu: wajah, kedua telapak tangan, kedua lutut dan kedua ujung telapak kaki(HR Muslim, Abu Dawud)Ketika bersujud, Rasulullah SAW meletakkan wajah dan hidungnya dengan mantap (HR Tirmidzi, Abu Daud)
Beliau Rasulullah SAW sujud meletakkan kedua tangannya sejajar dengan kedua daun telinganya persis seperti saat beliau melakukan takbiratul ikhram. (HR Abu Dawud, Nasai)

Ketika Rasulullah SAW sujud, beliau meletakkan kedua tangannya ke tanah terlebih dahulu sebelum meletakkan kedua lututnya (HR Ibnu Khuzaimah, Daruquthni, Hakim)

“Jika salah seorang kalian hendak sujud, janganlah berlutut sebagaimana berlututnya unta, tapi hendaknya meletakkan kedua tangannya sebelum lututnya” (HR Abu Dawud, Ahmad, An-Nasai)

  • Ketika kalian bersujud maka letakkanlah kedua telapak tanganmu dan angkatlah kedua lenganmu(HR Muslim)
  • Dan beliau membuka kedua lengannya ke arah kiri dan kanan (HR Tirmidzi, Abu Dawud)
  • Rasulullah SAW menghadapkan jari-jari tangannya ke arah kiblat (HR Baihaqi)
  • Beliau merapatkan jari-jemarinya (HR Ibnu Khuzaimah, Baihaqi, Hakim)  
  • Beliau merenggangkan antara perut dan paha (HR Abu Dawud)

Aisyah ra berkata: “Ketika aku mencari Rasul SAW ternyata kudapati ia sedang sujud dengan merapatkan tumitnyadan jari-jari kakinya menghadap kiblat(HR Hakim, Ibnu Khuzaimah)

Rasulullah SAW memerintahkan agar kita meletakkan kedua tangan sewaktu sujud dan menegakkan telapak kaki kita (HR Tirmidzi)

Beliau SAW meletakkan kedua tangannya sejajar kedua daun telinganyapersis seperti saat beliau melakukan takbiratul ikhram (HR Nasai, Abu Dawud)

Beliau SAW meletakkan kedua telapak tangannya hingga sejajar kedua pundaknya(HR Tirmidzi, Abu Dawud)

Ringkasan Sujud :
  • Tangan menyentuh lantai terlebih dahulu (HR Ibnu Khuzaimah, Daruquthni, Hakim, Abu Dawud, Ahmad, An-Nasai)
  • Angkat lengan (HR Muslim)Buka lengan (HR Tirmidzi, Abu Dawud)
  • Jari-jari ke arah kiblat (HR Baihaqi)
  • Jari-jari rapat (HR Khuzaimah, Baihaqi, Hakim)
  • Tumit rapat,Jari-jari kaki ke arah kiblat (HR Hakim, Ibnu Khuzaimah)
  • Tapak kaki tegak (HR Tirmidzi)
  • Hidung nempel (HR Tirmidzi, Abu Daud)
  • Tangan sejajar telinga (HR Nasai, Abu Dawud) atau Tangan sejajar pundak (HR Tirmidzi, Abu Dawud)


8.DUDUK DENGAN SEMPURNA DIANTARA DUA SUJUD & SEBELUM BANGKIT BERDIRI

Sebelum bangkit ke rakaat berikutnya, Rasulullah SAW duduk istirahat sebentar (seperti duduk antara 2 sujud), kemudian bangkit menuju rakaat berikutnya

“Beliau SAW duduk dengan sempurna (duduk istirahat) di atas kaki kirinya dengan lurus, hingga setiap tulang kembali ke tempatnya” (HR Bukhari, Abu Dawud)

  • Setelah bangkit dari sujud, dudukilah telapak kaki kirimu(HR Ahmad, Abu Dawud)
  • Beliau SAW menegakkan kakinya yang sebelah kanan(HR Bukhari, Baihaqi)
  • Dan menghadapkan jari jemarinya ke arah kiblat(HR Nasai)
  • Terkadang beliau SAW melakukan iq’a (duduk di atas dua tumit tegak)(HR Muslim, Baihaqi)


9.SEMPURNA DALAM MELAKUKAN TSYAHUD AWAL & TASYAHUD AKHIR;

Ketika kamu duduk di pertengahan shalatmu, duduklah dengan tumakninah. Duduklah dengan iftirasy, yaitu menduduki telapak kaki kirimu... (HR Abu Dawud, Baihaqi)

Ketika duduk tasyahud, Rasulullah SAW meletakkan telapak tangan kanannya pada paha kanan dan tangan kiri pada paha kirinya (HR Muslim); dalam riwayat lain : di atas lutut.

Ketika beliau menudingkan jari telunjuknya, beliau meletakkan ibu jari di atas jari tengahnya(HR Muslim)

Terkadang beliau mengaitkan kedua jari tersebut seperti lingkaran (HR Abu Dawud, Nasai, Ibn Khuzaimah, Ibn Hibban)

Beliau SAW membentangkan telapak tangan kirinya di atas lutut yang kiri, dan beliau SAW menggenggam semua jemari tangan kanannya dan menudingkan jari telunjuknya ke arah kiblat. Dan beliau melemparkan pandangannya ke arah jari telunjuknya.(HR Muslim, Ibnu Khuzaimah)

Beliau menggerak-gerakkan jari telunjuknyasambil berdoa dengannya (HR Abu Dawud, Nasai, Ibn Khuzaimah, Ibn Hibban)

Penjelasan tentang menggerak-gerakkan jari telunjuk:
  • Hanafi : 2x, saat berucap “La”, turun saat “Illallah”
  • Syafi’i : 2X, saat berucap “Illallah”, & ketika selesai
  • Hambali : Setiap menyebut asma Allah
  • Maliki : Terus menerus, gerak kanan-kiri
Dari: Pedoman Shalat, Prof. DR. TM Hasbi As-Shidieqy

DudukTasyahudAkhir
  • Punggung tapak kaki kiri menempel ke lantai, ujung kaki kiri dan kaki kanan berada di satu sisi. (HR Bukhari)
  • Menegakkan tapak kaki kanan, terkadang mendatarkannya. (HR Muslim)

S a l a m
  • Berpaling ke kanan sampai terlihat pipi, dan berpaling ke kiri...(HR Muslim)
  • Berpaling sedikit ke kanan, mengucapkan“Assalamualaikum”(HR Baihaqi, Ibnu Khuzaimah)


10TUMA'NINAH;

Diantara kesalahan yang sering terjadi pada orang yang mengerjakan shalat adalah tidak thuma’ninah di dalam shalat. Dia adalah salah satu rukun shalat, di mana shalat tidak sah tanpa mengerjkannya.

Diriwayatkan oleh Al-Bukhari di dalam kitab shahihnya dari Zaid bin Wahb bahwa dia berkata:

"Hudzaifah pernah melihat seorang lelaki yang shalat tanpa menyempurnakan ruku’ dan sujud, maka dia menegur: Engkau belum shalat dan jika engkau mati dalam keadaan seperti ini maka engkau mati tidak dalam fitrah yang telah ditetapkan oleh Allah terhadap Nabi Muhammad SAW”.[8]

Hadits ini menjelaskan tentang wajibnya thuma’ninah dalam ruku’ dan sujud dan melalaikannya bisa mengakibatkan batalnya shalat, sebab Hudzaifah berkata: Engkau belum shalat. Hal ini sama dengan apa yang dikatakan oleh Rasulullah SAW kepada orang yang buruk dalam shalatnya, sebagaimana dijelaskan di dalam hadits riwayat Bukhari dan Muslim dari hadits Abu Hurairah RA bahwa Nabi memasuki mesjid dan seorang lelaki masuk setelah beliau, lalu mengerjakan shalat. Selesai shalat kemudian lelaki tersebut mengucapkan salam kepada Rasulullah SAW dan beliau menegurnya:

"Kembalilah dan shalatlah sebab engkau belum shalat”. Akhirnya, dia kembali dan shalat seperti sebelumnya kemudian dia mendatangi Nabi dan mengucapkan salam kepada beliau dan Nabi Muhammad SAW tetap mengatakan: Kembalilah dan shalatlah sebab sesungguhnya engkau belum shalat”. Beliau menegurnya sampai tiga kali. Lalu lelaki itu bertanya: Demi Zat yang telah mengutusmu dengan kebenaran aku tidak bisa  melakukan yang lebih baik dari selain itu. Maka ajarkanlah aku!. Maka Nabi bersabda: Apabila engkau mendirikan shalat maka bertakbirlah, kemudian bacalah dari bacaan Al-Qur’an yang mudah bagimu, kemudian ruku’lah sehingga engkau benar-benar thuma’ninah dalam ruku’, kemudian tegaklah sehingga engkau benar-benar berdiri tegak, kemudian bersujudlah sehingga engkau benar-benar tenang dalam bersujud, kemudian bangkitlah dari sujud sehingga dirimu tenang duduk antara dua sujud, dan kerjakanlah hal itu dalam seluruh rangkaian shalatmu”.[9]


11. TIDAK MENDAHULUI IMAM;

Dan di anatara kesalahan yang sering terjadi adalah mendahului imam. Dan terdapat larangan yang sangat jelas dari Nabi Muhammad SAW tentang masalah ini. Diriwayatkan oleh Muslim di dalam kitab shahihnya dari Anas bin Malik  RA berkata: Rasulullah SAW shalat bersama kita pada suatu hari lalu pada saat beliau telah selesai shalat beliau menghadapkan wajahnya kepada kami dan bersabda:

"Wahai sekalian manusia!. Sesungguhnya aku adalah imam kalian maka janganlah sekli-kali mendahuluiku dalam ruku’, sujud, berdiri dan bubar shalat sesungguhnya aku melihat kalian dari sisi belakangku”. Kemudian beliau bersabda: Demi Zat yang jiwa Muhammad ada di tangan-Nya!, seandainya kalian melihat apa yang aku lihat niscaya kalian sedikit ketawa dan banyak menangis”. Para shahabat bertanya: Apakah yang engkau lihat wahai Rasulullah?. Beliau berabda: Surga dan neraka”.[10]

Diriwayatkan oleh Imam Bukahri dan Muslim di dalam kitab shahihnya dari Abi Hurairah RA bahwa Nabi bersabda:

"Tidakkah orang yang mengangkat kepalanya sebelum imam takut jika Allah mengganti kepalanya dengan kepala himar?.[11]

Diriwayatkan oleh Bukahri dari Al-Barra’ bin Azib RA berkata:  Apabila Rasulullah SAW bersabda:

Samiallahu liman hamidah” maka salah seorang di antara kita tidak menundukkan kepalanya sehingga Rasulullah SAW telah bersujud lalu barulah kami bersujud”.[12]

Di antara kesalahan yang sering terjadi adalah bahwa sebagaian orang apabila imam telah salam pada salam yang pertama, dan dia sedang mengqadha’ shalatnya (karena masbuq) maka dia tidak menunggu sehingga imam selesai pada salam yang kedua, dia bangkit secara langsung untuk menyempurnakan sisa rekaat, dan ini adalah perbuatan yang salah. Yang lebih utama agar seseorang menunggu sehingga imam selesai mengerjakan salam yang kedua.[13]


12. TIDAK MENGGUNAKAN PAKAIAN YANG MENJULUR MELEBIHI MATA KAKI;

Di antara kesalahan yang sering terjadi adalah shalat dengan menggunakan pakaian yang menjulur melebihi mata kaki. Dan menjulurkan pakian melebihi mata kaki dilarang secara umum. Berdasarkan sabada Nabi yang diriwayatkan oleh Muslim didalam kitab shahihnya dari hadits riwayat Abu Dzar RA bahwa Nabi Muhammad SAW bersbda:

"Tiga orang yang tidak akan diajak bicara oleh Allah pada hari kiamat kelak dan tidak pula dilihat serta tidak disucikan, dan bagi mereka azab yang pedih". Rasulullah SAW menyebutkannya tiga kali.

Abu Dzar berkata: "Mereka akan kecewa dan merugi, siapakah mereka wahai Rasulullah?"

Rasulullah SAW bersabda: "Orang yang isbal, orang yang menyebut-nyebut pemberiannya, dan orang yang menjual barang dagangannya dengan sumpah yang dusta”.[14]

Diriwayatkan oleh Imam Bukahri di dalam kitab shahihnya dari Abi Hurairah bahwa Nabi bersabda: "Apa yang menjulur di bawah mata kaki dari kain adalah api neraka”.[15]
Sebagian ahlul ilmi mempertegas masalah ini, yaitu apabila seseorang  isbal pada waktu shalat, sebab di antara syarat sah shalat adalah menutup aurat dan orang yang isbal telah menutup auratnya dengan pakaian yang haram maka dengan demikian shalatnya dalam kondisi bahaya.


* * * * *

PENGAKUAN IBLIS KEPADA RASULULLAH DALAM MENGGANGGU ORANG SHALAT;

Diriwayatkan oleh Muadz bin Jabal r.a. dari Ibn Abbas r.a. [dalam Kisah Dialog Rasulullah SAW Dengan Iblis];

Wahai Muhammad, sesungguhnya diantara umatmu ada yang meng-akhirkan shalat barang satu dua jam. Setiap kali mau shalat, aku temani dia dan aku goda dia. Kemudian aku katakan kepadanya:” Masih ada waktu, sementara engkau sibuk”. Sehingga dia mengakhirkan shalatnya dan mengerjakannya tidak pada waktunya, maka Tuhan memukul wajahnya.

Jika ia menang atasku, maka aku kirim satu syaithan yang membuatnya lupa waktu shalat.

Jika ia menang atasku, aku tinggalkan dia sampai ketika mengerjakan shalat aku katakan kepadanya,’ Lihatlah kiri-kanan’, lalu ia menengok. Saat itu aku usap wajahnya dengan tanganku dan aku cium antara kedua matanya dan aku katakan kepadanya,’ Aku telah menyuruh apa yang tidak baik selamanya’.

Dan engkau sendiri tahu wahai Muhammad, siapa yang sering menoleh dalam shalatnya, Allah akan memukul wajahnya.

Jika ia menang atasku dalam hal shalat, ketika shalat sendirian, aku perintahkan dia untuk tergesa-gesa. Maka ia ‘mencucuk’ shalat seperti ayam mematuk biji-bijian dengan tergesa-gesa. Jika ia menang atasku, maka ketika shalat berjamaah aku cambuk dia dengan ‘lijam’ [cambuk] lalu aku angkat kepalanya sebelum imam mengangkat kepalanya. Aku letakkan ia hingga mendahului imam. Kamu tahu bahwa siapa yang melakukan itu, batal-lah shalatnya dan Allah akan mengganti kepalanya dengan kepala keledai pada hari kiyamat nanti.

Jika ia masih menang atasku, aku perintahkan dia untuk mengacungkan jari-jarinya ketika shalat sehingga dia mensucikan aku ketika ia sholat. Jika ia masih menang, aku tiup hidungnya sampai dia menguap. Jika ia tidak menaruh tangan di mulutnya, syaithan masuk ke dalam perutnya dan dengan begitu ia bertambah rakus di dunia dan cinta dunia. Dia menjadi pendengar kami yang setia.

Wahai Muhammad, bagaimana umatmu bahagia sementara aku menyuruh orang miskin untuk meninggalkan shalat...
Aku katakan kepadanya,’ Shalat tidak wajib atasmu. Shalat hanya diwajibkan atas orang-orang yang mendapatkan ni’mat dari Allah’. Aku katakan kepada orang yang sakit :” Tinggalkanlah shalat, sebab ia tidak wajib atasmu. Shalat hanya wajib atas orang yang sehat, karena Allah berkata :” Tidak ada halangan bagi orang buta, tidak (pula) bagi orang pincang, tidak (pula) bagi orang sakit. Demikianlah Allah menjelaskan ayat-ayat(Nya) bagimu, agar kamu memahaminya. (QS. 24:61) Tidak ada dosa bagi orang yang sakit. Jika kamu sembuh, kamu harus shalat yg diwajibkan”. Sampai dia mati dalam keadaan kafir. Jika dia mati dan meninggalkan shalat ketika sakit, dia bertemu Tuhan dan Tuhan marah kepadanya.

Wahai Muhammad, jika aku bohong dan ngawur, maka mintalah kepada Tuhan untuk membuatku jadi debu...!!!

HADIST QUDSY TENTANG SHALAT;

Allah ‘Azza wajalla berfirman:

“Tidak semua orang yang shalat itu bershalat. Aku hanya menerima shalatnya orang yang merendahkan diri kepada keagunganKu, yang menahan hawa nafsunya dari perbuatan haram yang Aku larang dan tidak terus-menerus bermaksiat terhadapKu, yang memberi makan kepada mereka yang lapar dan memberi pakaian kepada orang yang telanjang, mengasihi orang yang terkena musibah dan menampung orang asing. Semua itu dilakukan semata-mata karena Aku.”
“Demi keagungan dan kebesaranKu, sesungguhnya bagiKu cahaya wajahnya lebih bersinar dari matahari, dan Aku menjadikan kejahilan sebagai (ujian) dalam kesabaran dan kebijaksanaan, dan mengubah kegelapan menjadi terang, dia berdoa kepada-Ku dan Aku mengabulkannya, dia mohon kepa-Ku dan Aku memberikannya, dan dia mengikat janji dengan-Ku dan Aku tepati (perkokoh) janjinya"

"Aku lindungi dia dengan pendekatan kepadanya dan Aku menyuruh para Malaikat menjaganya. BagiKu dia sebagai surga Firdaus yang belum tersentuh dan tidak berobah keadaannya.”
(HR. Ad-Dailami)

Segala puji hanya bagi Allah SWT, Tuhan semesta alam dan shalawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada baginda Nabi kita, Muhammad SAW juga kepada keluarga dan seluruh orang yang mengikuti beliau.

  Semoga Dengan Artikel Ini Sahabat bisa Menjalankan Sholat Dengan Lebih Baik